Provinsi di Indonesia
Jawa Timur (disingkat Jatim, bahasa Jawa: Hanacaraka: ꧋ꦗꦮꦮꦺê¦ ê¦¤꧀, Pegon: جاوا ويتان, translit. JÃ¥wÃ¥ Wétan, bahasa Madura: Jhâbâh Dhimor) adalah sebuah provinsi di bagian timur Pulau Jawa, Indonesia. Ibu kotanya terletak di Surabaya. Luas wilayahnya 47.922 km², dan jumlah penduduknya 39.698.631 jiwa (per 2019). Jawa Timur memiliki wilayah terluas di antara 6 provinsi di Pulau Jawa, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Barat. Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa Tengah di barat. Wilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa (Kepulauan Masalembu), dan Samudera Hindia (Pulau Sempu, dan Nusa Barung).
Provinsi ini didiami oleh kelompok etnis yang beragam, seperti suku Jawa, suku Madura, dan orang Tionghoa-Indonesia. Sebagian besar masyarakat di Jawa Timur menganut agama Islam, sekitar 96% dari total populasi. Agama lain seperti Kristen, yang sebagian besar dianut oleh orang Tionghoa-Indonesia dan imigran dari Indonesia Timur dan Sumatra Utara, dan juga agama Hindu yang kebanyakan dianut oleh suku Tengger di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan suku Bali yang mendiami bagian paling timur provinsi yang berbatasan dengan Bali. Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi provinsi dan juga seluruh bangsa, tetapi bahasa Jawa dan bahasa Madura adalah bahasa yang paling sering digunakan. Bahasa Indonesia hanya digunakan untuk komunikasi antar-etnis dan keperluan resmi.
Jawa Timur adalah salah satu provinsi di Indonesia yang menawarkan berbagai jenis tempat wisata. Daerah ini menawarkan berbagai objek wisata alam mulai dari gunung, pantai, gua, hingga air terjun. Pada umumnya, hampir setiap kabupaten atau kota di Jawa Timur memiliki tujuan wisata yang unik, seperti gunung berapi Ijen di Banyuwangi, Taman Nasional Baluran di Situbondo, dan sebagainya.
Jawa Timur dikenal sebagai pusat Kawasan Timur Indonesia, dan memiliki signifikansi perekonomian yang cukup tinggi, yakni berkontribusi 14,85% terhadap Produk Domestik Bruto nasional.
Jawa Timur telah dihuni manusia sejak zaman prasejarah. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya sisa-sisa dari fosil Pithecanthropus Mojokertensis di Kepuhlagen, Mojokerto; Pithecanthropus erectus di Trinil, Ngawi; dan Homo Wajakensis di Wajak, Tulungagung.
Prasasti Dinoyo yang ditemukan di dekat Kota Malang adalah sumber tertulis tertua di Jawa Timur, yakni bertahun 760. Pada tahun 929, Mpu Sindok memindahkan pusat Kerajaan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, serta mendirikan Wangsa Isyana yang kelak berkembang menjadi Kerajaan Medang, dan sebagai suksesornya adalah Kerajaan Kahuripan, Kerajaan Janggala, dan Kerajaan Kadiri. Pada masa Kerajaan Singosari, Raja Kertanagara melakukan ekspansi hingga ke Melayu. Pada era Kerajaan Majapahit di bawah Raja Hayam Wuruk, wilayahnya hingga mencapai Malaka, dan Kepulauan Filipina.
Bukti awal masuknya Islam ke Jawa Timur adalah adanya makam nisan di Gresik bertahun 1102, serta sejumlah makam Islam pada kompleks makam Majapahit. Merujuk ditemukannya makam Fatimah binti Maimun bin Hibatullah yang meninggal tahun 475 Hijriah atau 1082 Masehi di Desa Leran, Kecamatan Manyar, Gresik.
Bangsa Portugis adalah bangsa barat yang pertama kali datang di Jawa Timur. Kapal Belanda dipimpin oleh Cornelis de Houtman mendarat di Pulau Madura pada tahun 1596. Surabaya jatuh ke tangan VOC pada tanggal 13 Mei 1677. Ketika pemerintahan Stamford Raffles, Jawa Timur untuk pertama kalinya dibagi atas karesidenan, yang berlaku hingga tahun 1964.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Indonesia terbagi menjadi 8 Provinsi, dan Jawa Timur termasuk salah satu provinsi tersebut. Gubernur pertama Jawa Timur adalah R. Soerjo, yang juga dikenal sebagai pahlawan nasional.
Tanggal 20 Februari 1948 di Madura dibentuk Negara Madura, dan tanggal 26 November 1948 dibentuk Negara Jawa Timur, yang kemudian menjadi salah satu negara bagian dalam Republik Indonesia Serikat. Negara Jawa Timur dibubarkan, dan bergabung ke dalam Republik Indonesia tanggal 25 Februari 1950, dan tanggal 7 Maret 1950 Negara Madura memberikan pernyataan serupa. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950, dibentuk Provinsi Jawa Timur.
Provinsi Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di timur. Samudera Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa Tengah di barat. Panjang bentangan barat-timur sekitar 400 km, lebar bentangan utara-selatan di bagian barat sekitar 200 km, namun di bagian timur lebih sempit hingga sekitar 60 km. Madura adalah pulau terbesar di Jawa Timur, dipisahkan dengan daratan Jawa oleh Selat Madura. Pulau Bawean berada sekitar 150 km sebelah utara Jawa. Di sebelah timur Madura terdapat gugusan pulau-pulau, yang paling timur adalah Kepulauan Kangean, dan yang paling utara adalah Kepulauan Masalembu. Di bagian selatan terdapat dua pulau kecil yakni Nusa Barung, dan Pulau Sempu.
Secara fisiografi wilayah Provinsi Jawa Timur dapat dikelompokkan dalam tiga zona: zona selatan (plato), zona tengah (gunung berapi), dan zona utara (lipatan). Dataran rendah, dan dataran tinggi pada bagian tengah (dari Ngawi, Blitar, Malang, hingga Bondowoso) memiliki tanah yang cukup subur. Pada bagian utara (dari Bojonegoro, Tuban, Gresik, hingga Pulau Madura) terdapat Pegunungan Kapur Utara, dan Pegunungan Kendeng yang relatif tandus.
Pada bagian tengah terbentang rangkaian pegunungan berapi. Di perbatasan dengan Jawa Tengah terdapat Gunung Lawu (3.265 meter). Di sebelah Tenggara Madiun tedapat Gunung Wilis (2.169 meter) dan Gunung Liman (2.563 meter). Pada koridor tengah terdapat kelompok Anjasmoro dengan puncak-puncaknya Gunung Arjuno (3.339 meter), Gunung Welirang (3.156 meter), Gunung Anjasmoro (2.277 meter), Gunung Kawi (2.551 meter), dan Gunung Kelud (1.731 meter); pegunungan tersebut terletak di sebagian Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Jombang. Kelompok Tengger memiliki puncak Gunung Bromo (2.329 meter) dan Gunung Semeru (3.676 meter). Semeru, dengan puncaknya yang disebut Mahameru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa. Di daerah Tapal Kuda terdapat dua kelompok pegunungan: Pegunungan Iyang dengan puncaknya Gunung Argopuro (3.088 meter), dan Pegunungan Ijen dengan puncaknya Gunung Raung (3.344 meter).
Pada bagian selatan terdapat rangkaian perbukitan, yakni dari pesisir pantai selatan Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, hingga Malang. Pegunungan Kapur Selatan merupakan kelanjutan dari rangkaian Pegunungan Sewu di Yogyakarta.
Dua sungai terpenting di Jawa Timur adalah Sungai Brantas (290 km) dan Sungai Bengawan Solo (548 km). Sungai Brantas memiiki mata air di lereng Gunung Arjuno di daerah Batu, dan mengalir melalui sebagian daerah di Jawa Timur, seperti Malang, Blitar, Tulungagung, Kediri, Jombang, serta Mojokerto. Di Mojokerto, Sungai Brantas terpecah menjadi dua: Kali Mas dan Kali Porong; keduanya bermuara di Selat Madura. Sungai Bengawan Solo memiliki mata air di lereng Gunung Lawu yang merupakan perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah, dan mengalir melalui sebagian daerah Jawa Tengah bagian timur dan Jawa Timur, yang akhirnya bermuara di wilayah Gresik. Sungai Brantas dan Sungai Bengawan Solo dikelola oleh Perum Jasa Tirta I.
Di lereng Gunung Lawu di dekat perbatasan dengan Jawa Tengah terdapat Telaga Sarangan, sebuah danau alami. Bendungan utama di Jawa Timur antara lain Waduk Ir. Sutami, dan Bendungan Selorejo, yang digunakan untuk irigasi, pemeliharaan ikan, dan pariwisata.
Jawa Timur memiliki iklim tropis basah. Dibandingkan dengan wilayah Pulau Jawa bagian barat, Jawa Timur pada umumnya memiliki curah hujan yang lebih sedikit. Curah hujan rata-rata 1.900 mm per tahun, dengan musim hujan selama 100 hari. Suhu rata-rata berkisar antara 21–34 °C. Suhu di daerah pegunungan lebih rendah, dan bahkan di daerah Ranu Pani (lereng Gunung Semeru), suhu bisa mencapai minus 4 °C, yang menyebabkan turunnya salju lembut.
Jumlah penduduk Jawa Timur pada tahun 2017 adalah 39.698.631 jiwa, dengan kepadatan 884 jiwa/km2. Kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak di provinsi Jawa Timur adalah Kabupaten Malang dengan jumlah penduduk 3.046.218 jiwa, sedang kota dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kota Surabaya sebanyak 3.195.487 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk adalah 0,76% per tahun (2010).
Mayoritas penduduk Jawa Timur adalah suku Jawa, namun demikian, etnisitas di Jawa Timur lebih heterogen. Suku Jawa menyebar hampir di seluruh wilayah Jawa Timur daratan. Suku Madura mendiami di Pulau Madura, dan daerah Tapal Kuda (Jawa Timur bagian timur), terutama di daerah pesisir utara, dan selatan. Di sejumlah kawasan Tapal Kuda, suku Madura bahkan merupakan mayoritas. Hampir di seluruh kota di Jawa Timur terdapat minoritas suku Madura, umumnya mereka bekerja di sektor informal.
Suku Bawean mendiami Pulau Bawean di bagian utara Kabupaten Gresik. Suku Tengger, konon adalah keturunan pelarian Kerajaan Majapahit, tersebar di Pegunungan Tengger, dan sekitarnya. Suku Osing tinggal di sebagian wilayah Kabupaten Banyuwangi. Orang Samin tinggal di sebagian pedalaman Kabupaten Bojonegoro.
Selain penduduk asli, Jawa Timur juga merupakan tempat tinggal bagi para pendatang. Orang Tionghoa adalah minoritas yang cukup signifikan, dan mayoritas di beberapa tempat, diikuti dengan Arab dan India; mereka umumnya tinggal di daerah perkotaan. Suku Bali juga tinggal di sejumlah desa di Kabupaten Banyuwangi. Dan juga banyak ekspatriat yang tinggal di Jawa Timur, terutama di Surabaya, dan sejumlah kawasan industri lainnya.
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi yang berlaku secara nasional, namun demikian bahasa Jawa dituturkan oleh sebagian besar suku Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Dialek bahasa Jawa timur dikenal dengan Bahasa Jawa Timuran, yang dianggap bukan bahasa Jawa baku. Ciri khas bahasa Jawa Timuran adalah egaliter, blak-blakan, dan seringkali mengabaikan tingkatan bahasa layaknya bahasa Jawa baku, sehingga bahasa ini terkesan kasar. Namun demikian, penutur bahasa ini dikenal cukup fanatik, dan bangga dengan bahasanya, bahkan merasa lebih akrab. Bahasa Jawa dialek Surabaya dikenal dengan Boso Suroboyoan. Dialek bahasa Jawa di Malang umumnya hampir sama dengan dialek Surabaya. Dibanding dengan bahasa Jawa dialek Mataraman (Ngawi sampai Kediri), bahasa dialek Malang termasuk bahasa kasar dengan intonasi yang relatif tinggi. Sebagai contoh, kata makan, jika dalam dialek Mataraman diucapkan dengan 'maem' atau 'dhahar', dalam dialek Malangan diucapkan 'mangan'. Salah satu ciri khas yang membedakan antara bahasa arek Surabaya dengan arek Malang adalah penggunaan bahasa terbalik yang lazim dipakai oleh arek-arek Malang. Bahasa terbalik Malangan sering juga disebut sebagai bahasa Walikan atau Osob Kiwalan. Berdasarkan penelitian Sugeng Pujileksono (2007), kosakata bahasa Walikan Malangan telah mencapai lebih dari 250 kata. Mulai dari kata benda, kata kerja, kata sifat. Kata-kata tersebut lebih banyak diserap dari bahasa Jawa, Indonesia, sebagian kecil diserap dari bahasa Arab, Tionghoa, dan Inggris. Beberapa kata yang diucapkan terbalik, misalnya mobil diucapkan libom, dan polisi diucapkan silup. Perkembangan bahasa Walikan Malangan semakin berkembang pesat seiring dengan munculnya supporter kesebelasan Arema (kini Arema Indonesia) yang sering disebut Aremania. Bahasa-bahasa Walikan banyak yang tercipta dari istilah-istilah di kalangan pendukung. Seperti Ongisnade atau Singo Edan, Otruham, Rajajowas, Ongisiras, dan Utab untuk menyebut wilayah Muharto, Sawojajar, Singosari, dan Batu. Terlepas dari tiga kelompok dialek bahasa Jawa tersebut (Malangan atau Kiwalan, Boso Suroboyoan, dan Mataraman) saat ini bahasa Jawa merupakan salah satu mata pelajaran muatan lokal yang diajarkan di sekolah-sekolah dari tingkat SD hingga SMA.
Bahasa Madura dituturkan oleh suku Madura di Madura maupun di mana pun mereka tinggal. Bahasa Madura juga dikenal tingkatan bahasa seperti halnya bahasa Jawa, yaitu enja-iya (bahasa kasar), engghi-enten (bahasa tengahan), dan engghi-bhunten (bahasa halus). Dialek Sumenep dipandang sebagai dialek yang paling halus, sehingga dijadikan bahasa standar yang diajarkan di sekolah. Di daerah Tapal Kuda, sebagian besar penduduknya menguasai dua bahasa daerah: bahasa Jawa dan bahasa Madura. Kawasan kepulauan di sebelah timur Pulau Madura menggunakan bahasa Madura dengan dialek tersendiri, bahkan dalam beberapa hal tidak dimengerti oleh penutur bahasa Madura di Pulau Madura (kesalingpahaman/mutual intelligibility).
Suku Tengger menggunakan bahasa Tengger yang lebih dekat dengan bahasa Jawa Kuno. Suku Osing Banyuwangi menggunakan bahasa Osing.
Penggunaan bahasa daerah kini mulai dipromosikan kembali. Sejumlah stasiun televisi lokal kembali menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar pada beberapa acaranya, terutama berita, dan gelar wicara, misalnya JTV memiliki program berita menggunakan Boso Suroboyoan, bahasa Madura, dan bahasa Jawa Tengahan.
Mayoritas penduduk Jawa Timur umumnya menganut agama Islam, dan sebagian kecil lainnya menganut agama Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Sebagian penduduk, utamanya suku Jawa juga masih memegang teguh budaya Kejawen. Suku Madura umumnya beragama Islam dan terkenal sangat taat dalam menjalankan agama Islam. Suku Osing mayoritas beragama Islam, sedangkan mayoritas suku Tengger menganut agama Hindu.
Orang Tionghoa umumnya menganut agama Buddha, Kristen, Katolik, Konghucu dan sebagian kecil menganut Islam, bahkan Masjid Cheng Ho di Surabaya dikelola oleh orang Tionghoa, dan memiliki arsitektur layaknya kelenteng.
Menurut Badan Pusat Statistik, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Timur tahun 2018 mencapai angka 0,707 (peringkat ke-15) dan menempati status tinggi pada tahun 2017. Kabupaten atau kota dengan IPM tertinggi adalah Kota Surabaya dengan IPM sebesar 81,74 (0,817) yang berstatus sangat tinggi, sedangkan yang paling terendah adalah Kabupaten Sampang dengan IPM sebesar 61,0 (0,610) yang berstatus sedang.
Jawa Timur memiliki sejumlah kesenian khas. Ludruk merupakan salah satu kesenian Jawa Timuran yang cukup terkenal, yakni seni panggung yang umumnya seluruh pemainnya adalah laki-laki. Berbeda dengan ketoprak yang menceritakan kehidupan istana, ludruk menceritakan kehidupan sehari-hari rakyat jelata, yang seringkali dibumbui dengan humor, dan kritik sosial, dan umumnya dibuka dengan Tari Remo, dan parikan. Saat ini kelompok ludruk tradisional dapat dijumpai di daerah Surabaya, Mojokerto, dan Jombang; meski keberadaannya semakin dikalahkan dengan modernisasi. Selain itu terdapat pula kelompok kesenian Ludruk di lingkungan universitas, salah satu yang masih eksis adalah Loedroek ITB sebagai salah satu Unit Kebudayaan di Institut Teknologi Bandung yang lebih dikenal sebagai Loedroek Kontemporer dan dapat berkembang sesuai dengan perkembangan jaman dan teknologi.
Reog yang sempat diklaim sebagai tarian dari Malaysia merupakan kesenian khas Ponorogo yang telah dipatenkan sejak tahun 2001, Reog kini juga menjadi ikon kesenian Jawa Timur. Pementasan Reog disertai dengan jaran kepang (kuda lumping) yang biasanya kental dengan suasana supranatural. Seni terkenal Jawa Timur lainnya antara lain wayang kulit purwa gaya Jawa Timuran, topeng dalang di Madura, dan besutan. Di daerah Mataraman, kesenian Jawa Tengahan seperti ketoprak dan wayang kulit cukup populer. Legenda terkenal dari Jawa Timur antara lain Damarwulan, Angling Darma, dan Sarip Tambak-Oso.
Seni tari tradisional di Jawa Timur secara umum dapat dikelompokkan dalam gaya Jawa Tengahan, gaya Jawa Timuran, tarian Jawa gaya Osing, dan tarian gaya Madura. Seni tari klasik antara lain tari gandrung, gambyong, srimpi, bondan, dan kelana.
Terdapat pula kebudayaan semacam barongsai di Jawa Timur. Kesenian itu ada di dua kabupaten yaitu, Bondowoso dan Jember. Singo Ulung adalah kebudayaan khas Bondowoso. Sedangkan Jember memiliki Can-Macanan Kadduk. Kedua kesenian itu sudah jarang ditemui.
Kebudayaan dan adat istiadat suku Jawa di Jawa Timur bagian barat menerima banyak pengaruh dari Jawa Tengahan, sehingga kawasan ini dikenal sebagai Mataraman; menunjukkan bahwa kawasan tersebut dulunya merupakan daerah kekuasaan Kesultanan Mataram. Daerah tersebut meliputi eks-Karesidenan Madiun (Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan), eks-Karesidenan Kediri (Kediri, Tulungagung, Blitar, Trenggalek, Nganjuk), dan sebagian Bojonegoro. Seperti halnya di Jawa Tengah, wayang kulit, dan ketoprak cukup populer di kawasan ini.
Kawasan pesisir utara Jawa Timur banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam. Kawasan ini mencakup wilayah Tuban, Lamongan, dan Gresik. Dahulu pesisir utara Jawa Timur merupakan daerah masuknya, dan pusat perkembangan agama Islam. Lima dari sembilan anggota walisongo dimakamkan di kawasan ini.
Di kawasan eks-Karesidenan Surabaya (termasuk Kabupaten Sidoarjo, Mojokerto, Lamongan, Gresik, Jombang dan Kota Surabaya dan Mojokerto), dan eks-Karesidenan Malang (Kabupaten Malang, Pasuruan dan Kota Malang, Pasuruan, dan Batu), memiliki sedikit pengaruh budaya Mataraman, mengingat kawasan ini merupakan kawasan arek (sebutan untuk keturunan Ken arok) terutama di daerah Malang yang membuat daerah ini sulit terpengaruhi oleh budaya Mataraman.
Adat istiadat di kawasan Tapal Kuda banyak dipengaruhi oleh budaya Madura dan agama Islam, mengingat besarnya populasi suku Madura dan kuatnya pengaruh Madura dan Islam di kawasan ini. Adat istiadat masyarakat Osing merupakan perpaduan budaya Jawa, Madura, dan Bali. Sementara adat istiadat Suku Tengger banyak dipengaruhi oleh budaya Hindu.
Masyarakat desa di Jawa Timur, seperti halnya di Jawa Tengah, memiliki ikatan yang berdasarkan persahabatan, dan teritorial. Berbagai upacara adat yang diselenggarakan antara lain: tingkepan (upacara usia kehamilan tujuh bulan bagi anak pertama), babaran (upacara menjelang lahirnya bayi), sepasaran (upacara setelah bayi berusia lima hari), pitonan (upacara setelah bayi berusia tujuh bulan), sunatan, pacangan.
Penduduk Jawa Timur umumnya menganut perkawinan monogami. Sebelum dilakukan lamaran, pihak laki-laki melakukan acara nako'ake (menanyakan apakah si gadis sudah memiliki calon suami), setelah itu dilakukan peningsetan (lamaran). Upacara perkawinan didahului dengan acara temu atau kepanggih. Akan tetapi, masyarakat di pesisir utara: Tuban, Lamongan, Gresik, bahkan Bojonegoro memiliki kebiasaan lumrah keluarga wanita melamar pria (ganjuran), berbeda dengan lazimnya kebiasaan daerah lain di Indonesia, di mana umumnya pihak pria yang melamar wanita. Dan umumnya pria selanjutnya akan masuk ke dalam keluarga wanita.
Untuk mendoakan orang yang telah meninggal, biasanya pihak keluarga melakukan kirim donga pada hari ke-1, ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, 1 tahun, dan 3 tahun setelah kematian.
Bentuk bangunan Jawa Timur bagian barat (seperti di Ngawi, Madiun, Magetan, dan Ponorogo) umumnya mirip dengan bentuk bangunan Jawa Tengahan (Surakarta). Bangunan khas Jawa Timur umumnya memiliki bentuk joglo, bentuk limasan (dara gepak), dan bentuk srontongan (empyak setangkep).
Masa kolonialisme Hindia Belanda juga meninggalkan sejumlah bangunan kuno. Kota-kota di Jawa Timur banyak terdapat bangunan yang didirikan pada era kolonial, terutama di Surabaya dan Malang.
Kepala daerah Provinsi Jawa Timur adalah Gubernur, yang dibantu oleh seorang Wakil Gubernur. Jabatan Gubernur Jawa Timur secara resmi saat ini diemban oleh Khofifah Indar Parawansa, yang terpilih dalam Pilkada Jatim 2018. Ia menggantikan Soekarwo, yang telah mengemban tugasnya selama 2 periode. Khofifah Indar Parawansa adalah Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur. Pemerintah Provinsi Jawa Timur terdiri atas Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, 22 Dinas Daerah, 16 Badan, 3 Kantor, serta 5 Badan Rumah Sakit. Sementara dalam koordinasi wilayah, dibentuk 4 Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil): Bakorwil I Madiun, Bakorwil II Bojonegoro, Bakorwil III Malang, dan Bakorwil IV Pamekasan.
Jawa Timur mengirim 87 wakil ke DPR RI dari sebelas daerah pemilihan, dan empat wakil ke DPD. Empat wakil Provinsi Jawa Timur di DPD untuk periode 2019–2024 adalah Evi Zainal Abidin; La Nyalla Mahmud Mattalitti; H. Ahmad Nawardi; dan Adilla Azis.
DPRD Jawa Timur hasil Pemilihan Umum Legislatif 2019 terdiri atas 120 kursi dan tersusun dari sepuluh partai sebagai berikut:
Secara administratif, Jawa Timur terdiri atas 29 kabupaten, dan 9 kota, menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi yang memiliki jumlah kabupaten/kota terbanyak di Indonesia.
Di Jawa Timur terdapat beberapa perwakilan negara asing yang terdiri dari konsulat jenderal, konsulat, dan kantor perwakilan khusus yang seluruhnya berkedudukan di Surabaya, ibu kota provinsi Jawa Timur. Beberapa perwakilan negara asing yang ada di Jawa Timur adalah:
Konsulat
Belanda (Konsulat Kehormatan Kerajaan Belanda) Belarus (Konsulat Kehormatan Republik Belarus) Belgia (Konsulat Kehormatan Belgia) Britania Raya (Konsulat Kehormatan Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara) Denmark (Konsulat Kehormatan Kerajaan Denmark) Filipina (Konsulat Kehormatan Republik Filipina) Hungaria (Konsulat Kehormatan Hungaria) Jerman (Konsulat Kehormatan Republik Federal Jerman) Kanada (Konsulat Kehormatan Kanada) Korea Selatan (Konsulat Kehormatan Republik Korea) Mongolia (Konsulat Kehormatan Mongolia) Prancis (Konsulat Kehormatan Republik Prancis) Polandia (Konsulat Kehormatan Republik Polandia) Republik Ceko (Konsulat Kehormatan Republik Ceko) Rusia (Konsulat Kehormatan Federasi Rusia) Selandia Baru (Konsulat Kehormatan Selandia Baru) Slowakia (Konsulat Kehormatan Republik Slovakia) Sri Lanka (Konsulat Kehormatan Republik Sri Lanka) Swedia (Konsulat Kehormatan Kerajaan Swedia) Swiss (Konsulat Kehormatan Konfederasi Swiss) Thailand (Konsulat Kehormatan Kerajaan Thailand) Timor Leste (Konsulat Kehormatan Republik Demokratik Timor Leste)
Kantor Perwakilan
Jawa Timur merupakan wilayah Kodam V/Brawijaya, yang bermarkas di Surabaya. Kawasan Kostrad terdapat di Singosari, dan Kraton (Pasuruan). Surabaya merupakan Daerah Basis Armada tengah TNI-AL yaitu Komando Armada II. Kawasan TNI-AU terdapat di Bandara Iswahyudi (Madiun), Bandara Abdul Rachman Saleh (Malang), Satuan Radar (Jombang), serta di Raci (Pasuruan), dan di Punung (Pacitan). Kawasan Air Weapon Range TNI-AU terdapat di Pantai Pasirian (Lumajang). Bumi Marinir terdapat di Karang Pilang, Surabaya. Daerah latihan militer antara lain terdapat di Gunung Bancak (Bangkalan), Gunung Majang Komplek (Jember), Teleng Gesingan (Pacitan), serta di Asembagus (Situbondo).
Polda Jawa Timur membawahi 38 kabupaten/kota dengan rincian satu polres kota besar (Polrestabes Surabaya), 8 kepolisian resor kota, dan 29 kepolisian resor.
Jawa Timur memiliki sistem transportasi darat, laut, dan udara. Sungai di Jawa Timur umumnya tidak dapat dilayari, kecuali di Surabaya dan beberapa pesisir Lamongan, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, dan Situbondo dapat dilalui perahu kecil.
Jawa Timur dilintasi oleh jalan nasional sebagai jalan arteri primer, di antaranya jalur pantura (Anyer-Jakarta-Surabaya-Banyuwangi), dan jalan nasional lintas tengah (Jakarta-Bandung-Yogyakarta-Surabaya). Jaringan jalan tol di Jawa Timur meliputi Jalan Tol Surabaya-Gempol; Gempol-Pandaan; Pandaan-Malang; Gempol-Pasuruan; dan Pasuruan-Probolinggo yang menghubungkan wilayah Jawa Timur bagian utara dan tengah dengan wilayah selatan dan timur, Jalan Tol Surabaya-Gresik yang menghubungkan wilayah Jawa Timur bagian tengah dan selatan dengan utara, serta Jalan Tol Surabaya-Mojokerto; Mojokerto-Kertosono; Ngawi-Kertosono; dan Solo-Ngawi yang menghubungkan Jawa Timur dengan Jawa Tengah. Jembatan Suramadu yang melintasi Selat Madura menghubungkan Surabaya, dan Pulau Madura telah selesai pembangunannya, dan kini telah dapat digunakan. Dalam waktu dekat juga akan direalisasikan pembangunan Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi yang merupakan segmen akhir dari Jalan Tol Trans Jawa, Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar yang menghubungkan antar-kawasan industri di Kota Surabaya; Kabupaten Sidoarjo; dan Kabupaten Gresik, serta rencana Jalan Tol Gresik-Tuban yang menghubungkan Jawa Timur dengan kota-kota di pantai utara Jawa.
Kota-kota di Jawa Timur dihubungkan dengan jaringan bus antarkota. Bus dengan Surabaya-Tuban-Semarang, Surabaya-Madiun-Yogyakarta, Surabaya-Malang, Surabaya-Kediri, dan Surabaya-Jember-Banyuwangi, umumhya beroperasi selama 24 jam penuh. Rute dengan jarak menengah dilayani oleh bus antarkota yang berukuran lebih kecil, seperti jurusan Surabaya-Mojokerto atau Madiun-Ponorogo. Rute dengan jarak jauh seperti Jakarta, Sumatra, dan Bali-Lombok umumnya dilayani oleh bus malam. Terminal Purabaya di Waru, Sidoarjo adalah terminal terbesar di Indonesia.
Setiap kabupaten/kota di Jawa Timur juga memiliki sistem angkutan kota (angkot) atau angkutan perdesaan (angkudes) yang menghubungkan ibu kota kabupaten dengan daerah sekitarnya. Di Surabaya angkutan seperti ini dikenal dengan sebutan lyn atau bemo. Taksi dengan argometer dapat dijumpai di Surabaya-Gresik-Sidoarjo, Malang Raya, Banyuwangi, Jember, Madiun, dan Kediri. Sebagai alternatif taksi, di Surabaya terdapat angguna (angkutan serba guna), yang menggantikan helicak (di Jakarta disebut bajaj) sejak tahun 1990-an. Bus kota dapat dijumpai di Surabaya, dan Jember. Becak adalah moda angkutan tradisional yang dapat dijumpai hampir di setiap wilayah, meski di sejumlah tempat dilarang beroperasi. Belakangan, terdapat becak bermesin yang dikenal dengan sebutan bentor (Jawa: becak montor = becak bermotor).
Sistem perkeretaapian di Jawa Timur telah dibangun sejak era kolonialisme Hindia Belanda. Jalur kereta api di Jawa Timur terdiri atas jalur utara (Surabaya Pasar Turi-Semarang-Cirebon-Jakarta), jalur tengah (Surabaya Gubeng-Yogyakarta-Bandung-Jakarta), jalur lingkar selatan (Surabaya Gubeng-Malang-Blitar-Kertosono-Surabaya), dan jalur timur (Surabaya Gubeng-Probolinggo-Jember-Banyuwangi). Jawa Timur juga terdapat sistem transportasi kereta komuter dengan rute Bojonegoro-Surabaya-Sidoarjo, Surabaya-Sidoarjo-Porong, Surabaya-Lamongan, Surabaya-Mojokerto, Surabaya-Malang, dan Jember-Banyuwangi.
Saat ini untuk jalur Surabaya Gubeng-Kertosono-Madiun sedang dikembangkan menjadi jalur ganda (double track) dan direncanakan selesai pada akhir 2018 atau awal 2019 dan siap digunakan pertengahan 2019.
Pelabuhan Internasional Hub Tanjung Perak adalah pelabuhan utama yang berada di Surabaya. Pelabuhan berskala nasional lainnya di Jawa Timur meliputi Pelabuhan Gresik di Kabupaten Gresik, Pelabuhan Bawean di Kabupaten Gresik, Pelabuhan Tanjung Tembaga di Kota Probolinggo, Pelabuhan Pasuruan di Kota Pasuruan, Pelabuhan Sapudi di Kabupaten Sumenep, Pelabuhan Kalbut dan Pelabuhan Jangkar di Kabupaten Situbondo, Pelabuhan Sapeken di Kabupaten Sumenep, Pelabuhan Kangean di Kabupaten Sumenep, serta Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Muncar di Kabupaten Banyuwangi. Jawa Timur memiliki sejumlah pelabuhan penyeberangan, di antaranya Pelabuhan Ujung (Surabaya), Pelabuhan Kamal (Bangkalan, Madura), Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi), Pelabuhan Kalianget (Sumenep), serta Pelabuhan Jangkar (Situbondo). Rute Ujung-Kamal menghubungkan Pulau Jawa (Surabaya) dengan Madura, Pelabuhan Ketapang menghubungkan Pulau Jawa dengan Bali, Rute Jangkar-Kalianget menghubungkan antara Pulau Jawa (Situbondo) dengan Pulau Madura, serta Kalianget juga menghubungkan Pulau Madura dengan kepulauan kecil di Laut Jawa (Kangean dan Masalembu).
Bandara Internasional Juanda di Kabupaten Sidoarjo menghubungkan Jawa Timur dengan kota-kota besar di Indonesia, dan luar negeri. Di Malang terdapat bandara nasional yang menghubungkan kota-kota besar di Indonesia yakni Bandara Abdul Rachman Saleh. Selain itu di Jawa Timur terdapat bandara umum lainnya seperti Bandara Blimbingsari di Kabupaten Banyuwangi, Bandara Notohadinegoro di Kabupaten Jember, Bandara Iswahyudi di Madiun, serta Bandara Trunojoyo di Kabupaten Sumenep.
Jawa Timur memiliki sejumlah industri besar, di antaranya galangan pembuatan kapal terbesar di Indonesia PT PAL di Surabaya, industri perlengkapan tempur PT Pindad di Malang, industri besar kereta api terbesar di Asia Tenggara PT INKA di Madiun, pabrik kertas (PT Tjiwi Kimia di Tarik-Sidoarjo, PT Leces di Probolinggo), pabrik rokok (Wismilak di Surabaya Gudang Garam di Kediri, Sampoerna di Surabaya, dan Pasuruan, serta Bentoel di Malang). Di Gresik terdapat Semen Gresik, dan PT Petrokimia Gresik. Di Tuban terdapat pabrik Semen terbesar di Indonesia yaitu Semen Indonesia (ex Semen Gresik), dan Semen Holcim serta Kawasan Kilang Petrokimia. Pemerintah telah menetapkan 12 kawaan industri estate, di antaranya Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) di Surabaya, Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) di Kabupaten Pasuruan, Madiun Industrial Estate Balerejo (MIEB) di Kabupaten Madiun, Ngoro Industrial Park (NIP) di Kabupaten Mojokerto, Kawasan Industri Jabon di Kabupaten Sidoarjo, serta Lamongan Integrated Shorebase (LIS) di Kabupaten Lamongan. Sentra industri kecil tersebar di seluruh kabupaten/kota, dan beberapa di antaranya telah menembus ekspor; Industri kerajinan kulit berupa tas, dan sepatu di Tanggulangin, Sidoarjo adalah salah satu industri kecil yang sangat terkenal.
Blok Cepu, salah satu penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia, ditambang di Bojonegoro. Pembangkit listrik di Jawa Timur dikelola oleh PT PJB, di mana meliputi PLTA (Ir. Sutami, Selorejo, Bening), PLTU, dan PLTGU, yang menyediakan energi listrik ke sistem Jawa-Bali. Beberapa daerah menikmati pembangkit energi mikrohidro, dan energi surya.
Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah perguruan tinggi negeri terbanyak di Indonesia. Di Surabaya terdapat Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Negeri Surabaya (Unesa; dahulu IKIP Surabaya), Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur (UPN Veteran Jatim) dan UIN Sunan Ampel (UINSA, dahulu IAIN Sunan Ampel). Di Malang terdapat Universitas Brawijaya (UB), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Terbuka (UT), Politeknik Negeri Malang (POLINEMA), dan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN-Maliki). Di Jember terdapat Universitas Jember, Politeknik Negeri Jember (POLIJE). Di Madiun terdapat Politeknik Negeri Madiun, dan Politeknik Negeri Banyuwangi (POLIWANGI) di Banyuwangi. Di wilayah Madura terdapat Universitas Trunojoyo di Kabupaten Bangkalan dan Politeknik Negeri Madura (POLTERA) di Kabupaten Sampang.
Untuk perguruan tinggi kedinasan, di Surabaya terdapat Akademi Angkatan Laut (AAL), dan di Malang terdapat Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN Malang). Malang dikenal dengan sebutan Kota Pendidikan Internasional, karena banyaknya perguruan tinggi di kota ini menjadikan Malang sebagai pusat pendidikan di Indonesia bagian timur. Perguruan tinggi swasta terkemuka di Jawa Timur antara lain Universitas Kristen Petra (UKP), Universitas Katolik Widya Mandala (UKWM), STIKES Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya, dan Universitas Surabaya (UBAYA) di Surabaya, serta di Malang terdapat beberapa universitas megah dan populer di Asean seperti Universitas Muhammadiyah Malang, Institut Teknologi Nasional, Universitas Merdeka Malang, Universitas Gajayana Malang, Universitas Kanjuruhan Malang, Universitas Widya Gama, Universitas Machung, PPPPTK VEDC Malang, dan Universitas Binus yang banyak menjadi jujukan mahasiswa asing sebagai program pertukaran pelajar. Dan di Madiun terdapat Universitas Merdeka Madiun, IKIP PGRI Madiun, dan STISIP Muhammadiyah Madiun.
Jawa Timur juga dikenal sebagai provinsi yang memiliki sejumlah pondok pesantren ternama. Sedikitnya terdapat 1.500 pondok pesantren yang menyebar di hampir semua kabupaten. Pondok pesantren Gontor adalah sebuah pondok pesantren (ponpes) modern yang terdapat di Ponorogo. Kabupaten Jombang dan Singosari dikenal sebagai kota santri, karena memiliki pondok pesantren yang cukup banyak, di antaranya Ponpes Tebuireng dan Ponpes Darul Ulum di Jombang.
Rumah Sakit Dr. Soetomo di Surabaya dikenal sebagai rumah sakit terlengkap di Jawa Timur, dan Kawasan Timur Indonesia. Rumah sakit ternama lainnya adalah Rumah Sakit Darmo, dan Rumah Sakit Internasional di Surabaya, Rumah Sakit Dr. Syaiful Anwar (RSSA) di Malang, Rumah Sakit Dr. Soedono di Madiun, Rumah Sakit Jiwa Menur di Surabaya serta Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat di Malang yang menjadi rumah sakit jiwa terbesar di Asia Tenggara.
Kawasan metropolitan Malang merupakan tujuan wisata terkenal di Indonesia dengan Kota Wisata Batu sebagai pusatnya.
Jawa Timur memiliki sejumlah tempat wisata yang menarik. Salah satu ikon wisata Jawa Timur adalah Gunung Bromo, yang dihuni oleh Suku Tengger, di mana setiap tahun diselenggarakan upacara Kasada. Di kawasan pegunungan Tengger juga terdapat sebuah air terjun yaitu Madakaripura yang merupakan tempat pertapaan terakhir Mahapatih Gajah Mada sebelum mengabdi di Kerajaan Majapahit. Air terjun Madakaripura memiliki ketinggian sekitar 200 meter, yang menjadikan air terjun ini yang tertinggi di Pulau Jawa dan tertinggi kedua di Indonesia. Jawa Timur juga memiliki beberapa daerah wisata pegunungan lainnya di antaranya adalah daerah pegunungan Malang Raya yang dikenal sebagai kawasan wisata pegunungan alami yang mencakup Malang dan Batu. Daerah pegunungan Tretes dan Trawas, juga dikenal memiliki karakteristik seperti daerah Puncak di provinsi Jawa Barat. Wisata alam lainnya di Jawa Timur adalah Taman Nasional (4 dari 12 Taman Nasional di Jawa), Kebun Raya Purwodadi di Purwodadi, Pasuruan, dan Taman Safari Indonesia II di Prigen.
Jawa Timur juga terdapat peninggalan sejarah pada era klasik. Situs Trowulan di Kabupaten Mojokerto, dulunya merupakan pusat Kerajaan Majapahit, terdapat belasan candi, dan makam raja-raja Majapahit. Candi-candi lainnya menyebar di hampir seluruh wilayah Jawa Timur, di antaranya Candi Penataran di Blitar. Di Madura, Sumenep merupakan pusat kerajaan Madura, di mana terdapat Keraton Sumenep, museum, dan makam raja-raja Madura (Asta Tinggi Sumenep).
Jawa Timur dikenal memiliki panorama pantai yang sangat indah. Di pantai selatan terdapat Pantai Prigi, Pantai Pelang, dan Pantai Pasir Putih di Trenggalek, Pantai Popoh di Tulungagung, Pantai Ngliyep, dan tempat wisata buatan seperti Jawa Timur Park, Batu Secret Zoo, Batu Night Spectacular, Eco Green Park di Batu, serta Pantai Watu Ulo di Jember. Jawa Timur juga memiliki pantai yang ombaknya merupakan salah satu yang terbaik di dunia, yaitu Pantai Plengkung yang terletak di Kabupaten Banyuwangi. Di kawasan pantai utara terdapat Pantai Tanjung Kodok di Kabupaten Lamongan, kini telah dikelola, dan dikembangkan oleh Pemkab Lamongan menjadi kawasan Wisata Bahari Lamongan (WBL). Masyarakat Jawa Timur sering menyebut WBL dengan Jatim Park II yang sebenarnya Jatim Park II itu sendiri berada di Batu. Selain itu ada Pantai Kenjeran di Surabaya, dan Pantai Pasir Putih di Situbondo. Danau di Jawa Timur antara lain Telaga Sarangan di Magetan, Bendungan Ir. Sutami di Kabupaten Malang, dan Bendungan Selorejo di Kabupaten Blitar.
Kawasan pesisir utara terdapat sejumlah makam para wali, yang menjadi wisata religi para peziarah bagi umat Islam. Lima dari sembilan walisongo dimakamkan di Jawa Timur: Sunan Ampel di Surabaya, Sunan Giri, dan Sunan Gresik di Gresik, Sunan Drajat di Paciran (Lamongan), dan Sunan Bonang di Tuban. Di kawasan pesisir utara ini juga terdapat gua-gua yang menarik, yaitu: Gua Maharani di Lamongan, dan Gua Akbar di Tuban, serta Gua Gong yang berada di Kabupaten Pacitan yang terkenal sebagai gua terindah di Asia Tenggara. Objek wisata ziarah di Jawa Timur antara lain yaitu makam proklamator yang juga Presiden Republik Indonesia pertama Soekarno yang terdapat di Kota Blitar, serta makam Presiden Republik Indonesia keempat Abdurrahman Wahid / Gus Dur yang terletak di Kabupaten Jombang.
Kawasan Metropolitan Malang merupakan tujuan wisata terkemuka di Indonesia dengan Kota Wisata Batu sebagai pusatnya. Kawasan wisata Malang mempunyai berbagai keindahan alam mulai dari gunung berapi hingga pantai, serta wisata buatan manusia dari wisata sejarah hingga theme park berkelas internasional dengan didukung transportasi antar provinsi melalui kereta api, bus, dan pesawat terbang yang tersedia di Malang. Batu Secret Zoo selalu menempati peringkat 10 besar pada urutan kebun binatang terbaik di Asia menurut situs traveling terkemuka TripAdvisor.
Surabaya merupakan pusat pemerintahan, dan pusat bisnis Jawa Timur, di mana terdapat Tugu Pahlawan, Museum Mpu Tantular, Kebun Binatang Surabaya, Monumen Kapal Selam, Kawasan Ampel, dan Kawasan Tunjungan. Jawa Timur Park di Batu, dan Wisata Bahari Lamongan di Lamongan merupakan wahana wisata yang disebut-sebut sebagai disneyland di Indonesia selain Taman Impian Jaya Ancol di Jakarta.
Di Bojonegoro terdapat wisata Kahyangan Api yaitu api abadi yang sudah ada sejak ratusan tahun, di mana pada waktu PON XV Tahun 2000 diambil api PON dari sini. Selain itu juga terdapat Wana Wisata Dander, dan Waduk Pacal di Kabupaten Bojonegoro.
Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah klub sepak bola profesional terbanyak di Indonesia. Klub Liga Super Indonesia yang berasal dari Jatim adalah Persegres Gresik United, Persik Kediri, Persema Malang, Arema FC, Persibo Bojonegoro, Deltras Sidoarjo, Persela Lamongan, dan Persebaya Surabaya. Arema dan Persebaya adalah klub sepak bola dari Jawa Timur yang menjadi tim papan atas di Indonesia dengan berulang kali meraih juara dari turnamen dan kompetisi nasional serta sering menjadi wakil Indonesia pada kejuaraan antar klub di Asia.
Jawa Timur pernah dua kali menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON), yakni PON VII tahun 1969, dan PON XV tahun 2000, dan menjadi juara umum PON pada tahun 2000, dan 2008. Semenjak tahun 1996 Tim Sepak Bola Jawa Timur selalu meraih medali emas termasuk pada tahun 2008, dan tercatat sebagai medali emas yang keempat diterima berurutan.
Jawa Timur memiliki beberapa klub bola basket profesional, terutama di Surabaya. Klub-klub bola basket yang terkenal yaitu CLS Knights dan Pacific Cesar Surabaya. Jawa Timur juga menjadi tempat penyelengaraan ajang balap sepeda Tour de East Java.
Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Timur, hierarki perkotaan di Jawa Timur terdiri atas perkotaan megapolitan, perkotaan metropolitan, perkotaan menengah, dan perkotaan kecil.
- Perkotaan Megapolitan terdiri atas: Gerbangkertosusila (Kota Surabaya, perkotaan Sidoarjo dan sekitarnya, perkotaan Gresik dan sekitarnya, serta perkotaan Bangkalan dan sekitarnya).
- Perkotaan Metropolitan meliputi perkotaan Perkotaan Malang Raya (Kota Malang, Kota Batu, serta perkotaan Kepanjen).
- Perkotaan Menengah terdiri atas: perkotaan Tuban, perkotaan Lamongan, perkotaan Tulungagung, perkotaan Jombang, perkotaan Mojokerto, perkotaan Pasuruan, perkotaan Bojonegoro, perkotaan Ponorogo, Kota Madiun, Kota Kediri, perkotaan Jember, perkotaan Banyuwangi, perkotaan Blitar, Kota Probolinggo, dan perkotaan Pamekasan.
- Perkotaan kecil terdiri atas: perkotaan Sampang, perkotaan Sumenep, perkotaan Ngawi, perkotaan Magetan, perkotaan Nganjuk, perkotaan Bondowoso, perkotaan Trenggalek, perkotaan Pare, perkotaan Situbondo, perkotaan Pacitan, perkotaan Lumajang, perkotaan Kraksaan, dan perkotaan Caruban.
Kawasan suaka alam meliputi cagar alam, dan suaka margasatwa. Saat ini Jawa Timur terdapat 17 cagar alam dan 2 suaka margasatwa. Suaka Margasatwa Dataran Tinggi yang terdapat di Malang, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang dan Banyuwangi. Sementara Suaka Margasatwa Pulau Bawean berada di Gresik.
Kawasan pelestarian alam meliputi taman nasional, taman hutan raya (tahura), dan taman wisata alam.
- Jawa Timur memiliki empat kawasan taman nasional, yaitu:
- Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Probolinggo.
- Taman Nasional Baluran di Perbatasan Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Banyuwangi.
- Taman Nasional Meru Betiri di Kabupaten Jember, dan Kabupaten Banyuwangi.
- Taman Nasional Alas Purwo di Kabupaten Banyuwangi.
- Kawasan hutan raya yaitu Taman Hutan Raya Raden Soerjo yang berada di sebagian wilayah Kabupaten Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang.
- Taman wisata alam, meliputi Taman Wisata Kawah Ijen di Kabupaten Banyuwangi, dan Kabupaten Bondowoso; serta Taman Wisata Alam Gunung Baung, di Kabupaten Pasuruan.
Makanan khas Jawa Timur yang terkenal di antaranya adalah bakso malang, rawon, dan tahu campur lamongan. Beberapa makanan khas masing-masing daerah di Jawa Timur dapat kita deskripsikan sebagai berikut:
- Kabupaten Bangkalan terkenal akan bebek sinjay.
- Kabupaten Banyuwangi terkenal akan nasi tempong, rujak soto, pecel pitik, dan pecel rawon.
- Kabupaten/Kota Blitar memiliki makanan khas yaitu nasi pecel. Buah yang terkenal asli Blitar yaitu rambutan.
- Kabupaten Bojonegoro memiliki makanan khas ledre, serabi khas bojonegoro, dan putu bambu.
- Kabupaten Bondowoso merupakan penghasil tape yang sangat manis.
- Kabupaten Gresik terkenal akan nasi krawu, otak-otak bandeng, bonggolan, dan pudak-nya.
- Kabupaten Jember memiliki makanan khas berbahan tape yaitu suwar-suwir serta prol tape yang sangat manis.
- Kabupaten/Kota Kediri terkenal akan tahu takwa, tahu pong, dan getuk pisang.
- Kabupaten Lamongan terkenal akan soto lamongan dan sebagai penghasil wingko babat.
- Kabupaten/Kota Madiun terkenal akan nasi pecel madiun, nasi jotos, dan sebagai penghasil brem.
- Madura terkenal akan sate madura.
- Kabupaten/Kota Malang dan Kota Batu terkenal akan berbagai olahan buah terutama apel, keripik tempe, bakpao telo, bakso malang, rawon, dan cwie mie.
- Kabupaten Nganjuk terkenal akan nasi becek.
- Kabupaten Ngawi terkenal sebagai penghasil keripik tempe, tahu tepo, dan nasi lethok.
- Kabupaten Ponorogo terkenal akan sate ponorogo, jenang mirah, dan tiwul goreng.
- Kabupaten Sidoarjo terkenal akan kerupuk udang, terasi, dan petis-nya.
- Kota Surabaya terkenal akan rujak cingur, semanggi, lontong balap, sate kerang, dan lontong kupang.
- Kabupaten Tuban terkenal akan legen beserta buah siwalan-nya, serta makanan khas kare rajungan yang populer akan rasanya yang pedas.
- Kabupaten Tulungagung terkenal akan jenang syabun dan ayam lodho.
Jagung dikenal sebagai salah satu makanan pokok orang Madura. Sementara ubi kayu yang diolah menjadi gaplek, dahulu merupakan makanan pokok sebagian penduduk di Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Trenggalek.
Comments
Post a Comment
monggo merapat 😉