Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah
Kebumen (Hanacaraka: ꦏꦺꦧꦸꦩꦺꦤ꧀, Dialek Banyumasan: Kebumen, Hanacaraka: ꦏꦼꦧꦸꦩꦺꦤ꧀, Mataraman dan Semarangan: Kebumèn) adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibu kotanya adalah Kota Kebumen. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara di utara, Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Purworejo di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banyumas di sebelah barat.
Secara geografis, Kabupaten Kebumen terletak pada 7°27' - 7°50' Lintang Selatan dan 109°22' - 109°50' Bujur Timur. Bagian selatan Kabupaten Kebumen merupakan dataran rendah, sedangkan pada bagian utara berupa pegunungan dan perbukitan yang merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Serayu Selatan. Sementara itu di barat wilayah Gombong, terdapat Kawasan Karst Gombong Selatan sebuah rangkaian pegunungan kapur yang membujur hingga pantai selatan berarah utara-selatan. Daerah ini memiliki lebih dari seratus gua berstalaktit dan stalagmit. Sementara itu panjang pantai sekira 53 Km yang sebagian besar merupakan pantai dengan fenomena gumuk pasir. Sungai terbesar di Kabupaten Kebumen adalah Sungai Luk Ulo, Sungai Jatinegara, Sungai Karanganyar, Sungai Kretek, Sungai Kedungbener, Sungai Kemit, Sungai Gombong, Sungai Ijo, Sungai Kejawang, dan Kali Medono.
Kabupaten Kebumen mempunyai luas wilayah sebesar 158.111, 50 ha atau 1.581, 11 km² dengan kondisi beberapa wilayah merupakan daerah pantai dan pegunungan, namun sebagian besar merupakan dataran rendah.
- Dari luas wilayah Kabupaten Kebumen, tercatat 49.768, 00 hektare atau sekitar 31, 04% sebagai lahan sawah dan 108, 343.50 hektare atau 68.96% sebagai lahan kering.
- Menurut penggunaannya, sebagian besar lahan sawah beririgasi teknis dan hampir seluruhnya (46, 18%) dapat ditanami dua kali dalam setahun, sebagian lagi berupa sawah tadah hujan (37, 82%) yang di beberapa tempat dapat ditanami dua kali dalam setahun, serta 11, 25% lahan sawah beririgasi setengah teknis dan sederhana.
- Lahan kering digunakan untuk bangunan seluas 40.985, 00 hektare (37, 73%), tegalan/kebun seluas 33.777, 00 hektare (33, 57%) serta hutan negara seluas 22.861, 00 hektare (21, 08%) dan sisanya digunakan untuk padang penggembalaan, tambak, kolam, tanaman kayu-kayuan, serta lahan yang sementara tidak diusahakan dan tanah lainnya.
Pada zaman dahulu, Kebumen adalah sebuah kadipaten, yang menyatu dalam daerah Kesultanan Cirebon (1430-1677), disaat itu, Sunan Gunung Djati, yang menyebarkan agama islam di daerah Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah, pernah hilang digigit tikus, di hutan di daerah ini, pada tahun 1553. Kemudian, pada tahun 1830, Kebumen menjadi sebuah kabupaten yang termasuk Karesidenan Bagelen, kemudian sejak tahun 1901, ketika digabungkan dengan Karesidenan Kedu, kemudian Kebumen menjadi kabupaten, yang termasuk Karesidenan Kedu.
Nama Kebumen konon berasal dari kabumian yang berarti sebagai tempat tinggal Kyai Bumi setelah dijadikan daerah pelarian Pangeran Bumidirja atau Pangeran Mangkubumi dari Mataram pada 26 Juni 1677, saat berkuasanya Sunan Amangkurat I. Sebelumnya, daerah ini sempat tercatat dalam peta sejarah nasional sebagai salah satu tonggak patriotik dalam penyerbuan prajurit Mataram pada zaman Sultan Agung ke benteng pertahanan Belanda di Batavia. Saat itu Kebumen masih bernama Panjer.
Salah seorang cicit Pangeran Senopati yaitu Bagus Bodronolo yang dilahirkan di Desa Karanglo, Panjer, atas permintaan Ki Suwarno, utusan Mataram yang bertugas sebagai petugas pengadaan logistik, berhasil mengumpulkan bahan pangan dari rakyat di daerah ini dengan jalan membeli. Keberhasilan membuat lumbung padi yang besar artinya bagi prajurit Mataram, sebagai penghargaan Sultan Agung, Ki Suwarno kemudian diangkat menjadi Bupati Panjer, sedangkan Bagus Bodronolo ikut dikirim ke Batavia sebagai prajurit pengawal pangan.
Adapun selain daripada tokoh di atas, ada seorang tokoh legendaris pula dengan nama Joko Sangrib, ia adalah putra Pangeran Puger / Pakubuwono I dari Mataram, dimana ibu Joko Sangrib masih adik ipar dari Demang Honggoyudo di Kuthawinangun. Setelah dewasa ia memiliki nama Tumenggung Honggowongso, ia bersama Pangeran Wijil dan Tumenggung Yosodipuro I berhasil memindahkan keraton Kartosuro ke kota Surakarta sekarang ini. Pada kesempatan lain ia juga berhasil memadamkan pemberontakan yang ada di daerah Banyumas, karena jasanya kemudian oleh Keraton Surakarta ia diangkat dengan gelar Tumenggung Arungbinang I, sesuai nama wasiat pemberian ayahandanya. Dalam Babad Kebumen keluaran Patih Yogyakarta, banyak nama di daerah Kebumen adalah berkat usulannya. Di dalam "Babad Mataram" disebutkan pula Tumenggung Arungbinang I berperan dalam perang Mataram/Perang Pangeran Mangkubumi, saat itu ia bertugas sebagai Panglima Prajurit Dalam di Karaton Surakarta.
Pada Pemilu Legislatif 2019 lalu, DPRD Kabupaten Kebumen berjumlah 50 orang dengan perwakilan sembilan partai politik.
Kabupaten Kebumen terdiri atas 26 kecamatan, 449 desa, dan 11 kelurahan dengan jumlah Rukun Warga (RW) sebanyak 1.930 buah dan 7.027 buah Rukun Tetangga (RT). Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kebumen. Di samping Kecamatan Kebumen, kota-kota kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalah Gombong, Karanganyar, Kutowinangun, Ayah, Petanahan serta Prembun.
Pada tahun 2008 di Kabupaten Kebumen tercatat jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Otonom sebanyak 14.321 orang dan PNS Instansi Vertikal sebanyak 1.846 orang sehingga jumlah PNS secara keseluruhan sebanyak 16.167 orang. Dari jumlah tersebut 57, 86% adalah PNS laki-laki, dan PNS perempuan sebanyak 42, 14%.
Masyarakat Kabupaten Kebumen umumnya menggunakan bahasa jawa dalam penturan sehari-hari. Namun jika dilihat dari logat bahasanya, bahasa yang dituturkan oleh masyarakat Kabupaten Kebumen terbagi dalam beberapa logat/dialek bahasa. Sebelah timur aliran Sungai Kedungbener berbahasa dengan didominasi vokal o, dan mbandek (poko'e) atau lebih dekat dengan logat Bagelen dan Bahasa Kedu. Masyarakat yang menuturkan logat ini meliputi Kecamatan Ambal, Kecamatan Mirit, Kecamatan Kutowinangun, Kecamatan Poncowarno, Kecamatan Padureso, Kecamatan Prembun dan Kecamatan Bonorowo. Sementara di sebelah barat aliran sungai Luk Ulo didominasi vokal a dan k medok, (pokoke) atau dikenal dengan Dialek Banyumasan. Sebagian besar masyarakat Kabupaten Kebumen menuturkan bahasa jawa dengan logat ini seperti di Kecamatan Rowokele, Kecamatan Ayah, Kecamatan Buayan, Kecamatan Sempor, Kecamatan Gombong, Kecamatan Kuwarasan, Kecamatan Puring, Kecamatan Petanahan, Kecamatan Adimulyo, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Karanggayam, Kecamatan Pejagoan, Kecamatan Sruweng, dan Kecamatan Klirong. Sedangkan di antara aliran sungai Luk Ulo dan aliran Sungai Kedungbener bahasanya campur bawur, ada yang memakai poko'e, ada yang memakai pokoke. Masyarakat yang menuturkan logat ini meliputi Kecamatan Kebumen, Kecamatan Alian, Kecamatan Karangsambung, Kecamatan Sadang dan Kecamatan Buluspesantren. Namun jika diperhatikan masyarakat di wilayah Kecamatan Alian, Kecamatan Karangsambung, Kecamatan Sadang lebih fasih berbicara dengan logat Wonosoboan dengan memanjangkan fonem akhir.
Penduduk Kabupaten Kebumen pada tahun 2005 tercatat 1.212.809 jiwa, mengalami pertumbuhan sebesar 0, 79% dari tahun sebelumnya, dengan jumlah rumah tangga sebanyak 293.373 rumah tangga sehingga rata-rata jumlah jiwa per rumah tangga sebesar 4 jiwa. Kepadatan penduduk Kabupaten Kebumen sebesar 947 jiwa/km², dengan Kecamatan Kebumen merupakan daerah terpadat penduduknya dengan 2.867 jiwa/km² dan Kecamatan Sadang merupakan daerah terjarang penduduknya dengan 351 jiwa/km².
Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 612.467 jiwa dan perempuan sebanyak 600.342 jiwa sehingga sex-ratio-nya sebesar 102. Ditinjau dari distribusi/persebaran penduduknya, penduduk terbanyak di Kecamatan Kebumen, yaitu sebesar 9,94 persen, dan penduduk paling sedikit di Kecamatan Padureso sebesar 1,16% dari seluruh penduduk Kabupaten Kebumen.
Dilihat menurut kelompok umur, penduduk di bawah 15 tahun sebesar 30, 45% atau 369.329 jiwa dan penduduk usia 65 tahun ke atas berjumlah 92.600 jiwa atau 7, 64 persen, sedang penduduk usia 15 – 65 tahun sebanyak 750.880 atau 61, 91 persen.
Sebagian besar penduduk Kabupaten Kebumen berprofesi sebagai petani, nelayan, pedagang, pengusaha, Politikus, Buruh tani, Ibu Rumah Tangga, Guru, Wiraswasta dan PNS. Umumnya penduduk usia produktif pergi merantau atau bersekolah ke kota besar seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek), Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Surabaya, Kota Yogyakarta, Kota Surakarta, Purwokerto dan sejumlah kota besar di luar pulau seperti Sumatra, Bali, dan Kalimantan. Selain itu juga menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri yang hingga Tahun 2015 sebanyak 3.931 Orang. Bahkan terhitung sejak awal tahun 2016 jumlah TKI asal Kabupaten Kebumen yang berangkat ke luar negeri mencapai 780 orang. Negara tujuan tempat mereka bekerja rata-rata ke Jepang, Korea, Malaysia, Hong Kong, Singapura, Taiwan, dan Brunei.
Berikut adalah daftar Perguruan Tinggi yang ada di Kabupaten Kebumen;
- Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama Kebumen
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra Bangsa
- Politeknik Dharma Patria Kebumen
- Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Kebumen
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
- Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Kebumen
- Akademi Manajemen Informatika dan Komputer PGRI Kebumen
- Universitas Sebelas Maret (UNS) Kampus VI PGSD Kebumen
- TK Islam Bhakti Ibu - Ambal
- TK Aisyiyah 9 Kalibeji
- TK Pertiwi Jintung
- TK Pertiwi Kalirancang
- RA Masyithoh Gombong
- TK Perwanida Karangsari
- KBIT Wildani Karangmaja
- TK Pertiwi Ginandong
- PAUD Dahlia Indah Ginandong
- SD N 1 Kebulusan
- SD N 1 Tugu
- SD N 3 Tugu
- SD N Klepusanggar
- SD N 2 Kebulusan
- SD N 3 Kebulusan
- SD N 1 Kutosari
- SD N 2 Kutosari
- SD N 4 Kutosari
- SD N 7 Kutosari
- SD N 1 Klirong
- SD N 1 Pringtutul
- SD N Sitirejo
- SD N 4 Karanganyar
- SD N 2 Pringtutul
- SD N 2 Wonokromo
- SD N Purwodadi
- SD N 2 Sukomulyo
- SD N 1 Candi
- SD N Pondok Gebangsari
- SD N 1 Sawangan
- SD N 1 Kalirancang
- SD N 2 Kalirancang
- SD N 3 Kalirancang
- MI N Grogolpenatus
- SD N Jatiluhur
- MI S Islamiyah Logede
- SD N Ginandong
- SD N 1 Kretek
- SD N 2 Kretek
- SD N Panjatan
- SD N 3 Klapasawit
- SD N 1 Brecong
- SD N 1 Jatijajar
- SD N 1 Pangempon
- SD N Menganti
- SD N 1 Karangsari
- SD N 2 Karangsari
- SD N Rogodadi
- SD N 1 Kuwayuhan
- SD N 3 Jatisari
- SD N Arjosari
- SD N 1 Kajoran
- SD N 2 Kajoran
- SD N 1 Karanggayam
- SD N 2 Karanggayam
- SD N 3 Karanggayam
- SD N 1 Kalirejo
- SD N 1 Karangtengah
- SD IT Al Madinah
- SD IT Ibnu Abbas
- SDN Rantewringin
- SD N 1 Tanggulangin
- SD N 2 Tanggulangin
- SD N Sidodadi
- SMP Islam Al Kahfi Somalangu Kebumen
- SMP N 1 Gombong
- SMP Negeri 1 Alian
- SMP Ma'arif 1 Alian
- SMP N 1 Karanganyar
- SMP N 2 Karanganyar
- SMP N 3 Karanganyar
- SMP N 1 Rowokele
- SMP N 2 Rowokele
- MTs S Plus Nururrohmah Tambaksari
- MTs S Mafatikhul Huda
- SMP N 1 Kutowinangun
- SMP N 4 Gombong
- SMP Muhammadiyah 1 Gombong
- SMP Muhammadiyah 1 Karanganyar
- SMP Muhammadiyah Ayah
- SMP Taman Dewasa Kebumen
- MTs N 1 Kebumen
- MTs N Kaleng Puring
- MTs N 2 Kebumen
- MTs N Klirong
- SMP N 1 Klirong
- SMP N 1 Kebumen
- SMP N 2 Kebumen
- SMP N 3 Kebumen
- SMP N 4 Kebumen
- SMP N 5 Kebumen
- SMP N 6 Kebumen
- SMP N 7 Kebumen
- SMP Muhammadiyah 1 Kebumen
- SMP Muhammadiyah 2 Kebumen
- SMP N 1 Karanggayam
- SMP N 2 Karanggayam
- MTs N 1 Kebumen
- SMP N 1 Buluspesantren
- SMP N 2 Buluspesantren
- SMP PGRI Buluspesantren
- SMP N 1 Poncowarno
- SMP N 1 Kuwarasan
- SMP N 1 Puring
- SMP N 2 Puring
- SMA Negeri 1 Kebumen
- SMA Negeri 2 Kebumen
- SMA Negeri 1 Gombong
- SMA Negeri 1 Karanganyar
- SMA Negeri 1 Ayah
- SMA Negeri 1 Buluspesantren
- SMA Negeri 1 Karangsambung
- SMA Negeri 1 Kutowinangun
- SMA Negeri 1 Pejagoan
- SMA Negeri 1 Mirit
- SMA Negeri 1 Klirong
- SMA Negeri 1 Petanahan
- SMA Negeri 1 Prembun
- SMA Negeri 1 Rowoekele
- SMA Negeri 1 Karanggayam
- SMK Negeri 1 Kebumen
- SMK Negeri 2 Kebumen
- SMK Negeri 1 Alian
- SMK Negeri 1 Gombong
- SMK Negeri 1 Karanganyar
- SMK Negeri 1 Puring
- SMK Negeri 1 Ambal
- SMK Ma'arif 1 Kebumen
- SMK Ma'arif 3 Somalangu
- SMK Ma'arif 4 Kebumen
- SMK Batik Sakti 1 Kebumen
- SMK Batik Sakti 2 Kebumen
- SMK Taman Karya Madya Kebumen
- SMK Purnama 2 Gombong
- SMK Tamtama Karanganyar
- SMK Bina Karya 1 Karanganyar
- SMK Plus Nurrohmah Kuwarasan
- SMK Bina Nusantara Kebumen
- SMK Ristek Rowokele
- SMK Bina Teknika Sruweng
- SMK Wongsorejo Gombong
- SMK Muhammadiyah Kutowinangun
- SMK Komputer Karanganyar
- SMK Farmasi Bhakti Husada Karanganyar
- SMK Mutiara Alian
- SMA PGRI Prembun
- MAN 1 Kebumen
- MAN 2 Kebumen
- MAN Gombong
- SMK VIP Al-Huda
- MA YAPIKA PETANAHAN
Kebumen memiliki media massa yang relatif lengkap, baik media cetak maupun elektronik. Saat ini di wilayah Kebumen telah terbit surat kabar harian "Kebumen Ekspres", yang merupakan bagian dari Jawa Pos Group. Di samping itu juga terdapat "Radar Kebumen" dan Suara Merdeka (Suara Kedu). Untuk media elektronik, terdapat beberapa stasiun radio komersial dan satu radio publik milik Pemkab Kebumen, serta sebuah stasiun televisi lokal Ratih TV.
- Radio In FM
- Bimasakti FM
- Mas FM
- Radio DVK
- Ardana FM
- Yapika FM
- Radio DSK FM
- Radio Prima FM
- Radio Ardana FM
- Ratih FM
- Mandala FM
- Swara Kedu FM
- Hasta Brata FM
- Kedu Comunity FM
- Radio Rodja AM
- At Tarbiyah FM
- SKB Pop FM
- RP FM
- INSAGO FM
- Ratih TV (Gelombang 47 UHF), stasiun televisi milik pemerintah kabupaten Kebumen.
Kabupaten Kebumen berada di jalur lintas selatan Pulau Jawa. Angkutan umum antarkota dilayani oleh bus dan kereta api. Stasiun Kebumen, Gombong dan Karanganyar adalah stasiun besar yang ada di Kebumen, di samping itu terdapat stasiun kecil lainnya seperti Prembun, Soka, Kutowinangun dan di antara kereta api yang melintasi Kebumen adalah Senja Utama Yogya dan Fajar Utama Yogya (Jakarta Pasar Senen-Yogyakarta), Argo Wilis (Bandung-Surabaya Gubeng), Bima (Gambir-Surabaya Gubeng-Malang), Logawa (Purwokerto-Jember), dan Kutojaya (Kutoarjo-Jakarta) Sawunggalih (Jakarta-Kutoarjo).
Untuk menuju Bandara Adisutjipto, Maguwoharjo, Yogyakarta, dapat ditempuh dengan menggunakan Bus Damri tujuan Bandara.
- HM Sarbini, tokoh perjuangan, mantan Menteri Pertahanan di Era Soekarno
- Sutoyo Siswomiharjo, Pahlawan Revolusi
- Ashadi Tjahjadi, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (1977-1983)
- Soemitro Djojohadikusumo, tokoh ekonomi
- Kartini Muljadi, pengusaha
- Kasino Hadiwibowo, pelawak Warkop DKI
- Shani Indira Natio, anggota JKT48
- Martha Tilaar, pengusaha
- Hans Jaladara, komikus
- Endang Witarsa, dokter
- F.X. Soedanto, dokter
- Ibnu Darmawan, perwira tinggi TNI-AD
- Siti Rochayah, pengusaha
Comments
Post a Comment
monggo merapat 😉