Kabupaten di provinsi Jawa Tengah, Indonesia
Semarang (bahasa Jawa: ꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦱꦼꦩꦫꦁ, translit. Kabupatèn Semarang) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibu kotanya adalah Kota Ungaran. Kabupaten ini berbatasan dengan Kota Semarang di utara; Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan di timur; Kabupaten Boyolali di timur dan selatan; serta Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Kendal di barat.
Slogan Kabupaten ini adalah sebagai Bumi Serasi yang merupakan akronim dari "Sehat, Rapi, Aman, Sejahtera, dan Indah".
Batas administrasi Kabupaten adalah sebelah Utara berbatasan dengan Kota Semarang, dan Kabupaten Demak. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Magelang, Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Grobogan. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Kendal. Ditengah-tengah wilayah ini terdapat Kota Salatiga. Rata-rata ketinggian tempat di Kabupaten Semarang 607 meter di atas permukaan laut. Daerah terendah di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran. Daerah tertinggi di Desa Batur Kecamatan Getasan.
Ungaran, ibu kota kabupaten ini, tepat berbatasan dengan Kota Semarang. Bagian timur wilayah kabupaten ini merupakan dataran tinggi dan perbukitan. Sungai besar yang mengalir adalah Sungai Tuntang. Di bagian barat wilayahnya berupa pegunungan, dengan puncaknya Gunung Ungaran (2.050 meter) di perbatasan dengan Kabupaten Kendal, serta Gunung Merbabu (3.141 meter) di barat daya.
Kabupaten Semarang dilintasi jalan negara yang menghubungkan Yogyakarta dan Surakarta dengan Kota Semarang atau lebih dikenal dengan "JOGLO SEMAR". Angkutan umum antarkota dilayani dengan bus, yakni di terminal bus Sisemut (Ungaran), Bawen, dan Ambarawa. Beberapa rute angkutan regional adalah: Semarang-Solo, Semarang-Yogyakarta, dan Semarang-Purwokerto, sedang rute angkutan lokal adalah Semarang-Ambarawa dan Semarang-Salatiga, Salatiga - Ambarawa.
Bawen merupakan kota persimpangan jalur menuju Solo dan menuju Yogyakarta atau Purwokerto. Jalur kereta api Semarang-Yogyakarta merupakan salah satu yang tertua di Indonesia, namun saat ini tidak lagi dioperasikan, sejak meletusnya Gunung Merapi yang merusakkan sebagian jalur tersebut. Jalur lain yang kini juga tidak beroperasi adalah Ambarawa-Tuntang-Kedungjati. Di Ambarawa terdapat Museum Kereta Api. Kereta api uap dengan rel bergerigi kini dugunakan sebagai jalur wisata dengan rute Ambarawa-Bedono, di samping itu telah dikembangkan kereta wisata Ambarawa-Tuntang PP dengan menyusuri tepian Rawapening.
Kota Salatiga terletak di tengah-tengah wilayah Kabupaten Semarang, berada di jalur utama Semarang-Solo.
Kabupaten Semarang pertama kali didirikan oleh Raden Kaji Kasepuhan (dikenal sebagai Ki Pandan Arang II) pada tanggal 2 Mei 1547 dan disahkan oleh Sultan Hadiwijaya. Kata "Semarang" konon merupakan pemberian dari Ki Pandan Arang II, ketika dalam perjalanan ia menjumpai deretan pohon asam (Bahasa Jawa: asem) yang berjajar secara jarang (Bahasa Jawa: arang-arang), sehingga tercipta nama Semarang.
Ketika masa pemerintahan Bupati Raden Mas Soeboyono, pada tahun 1906 Pemerintah Hindia Belanda membentuk Kotapraja (gemente) Semarang, sehingga terdapat dua sistem pemerintahan, yaitu kotapraja yang dipimpin oleh burgenmester, dan kabupaten yang dipimpin oleh bupati.
Kabupaten Semarang secara definitif ditetapkan berdasarkan UU Nomor 13 tahun 1950 tentang pembentukan kabupaten-kabupaten dala m lingkungan provinsi Jawa Tengah. Pada masa pemerintahan Bupati Iswarto (1969-1979), ibu kota Kabupaten Semarang secara de facto dipindahkan ke Ungaran. Sebelumnya pusat pemerintahan berada di daerah Kanjengan (Kota Semarang).
Pada tahun 1983, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1983 tentang Pemindahan Ibu kota Kabupaten Semarang ke Kota Ungaran di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang, Kota Ungaran yang sebelumnya berstatus sebagai kota kawedanan ditetapkan sebagai ibu kota Kabupaten Semarang, yang sebelumnya berada di wilayah Kotamadya Semarang. Sejak itulah setiap tanggal 20 Desember 1983 ditetapkan sebagai hari jadi Kota Ungaran sebagai ibu kota Kabupaten Semarang.
Pada tahun 2005, kecamatan Ungaran dimekarkan menjadi dua, yakni Ungaran Barat, Semarang dan Ungaran Timur, Semarang.
DPRD Kabupaten Semarang hasil Pemilu legislatif 2019 tersusun dari sepuluh partai, dengan perincian sebagai berikut :
Kabupaten Semarang terdiri atas 19 kecamatan, yang dibagi lagi atas 208 desa dan 27 kelurahan. Ibu kota kabupaten adalah Ungaran.
kecamatan-kecamatan di Kabupaten semarang, yaitu:
- Ungaran Barat 6 desa 5 kelurahan
- Ungaran Timur 5 desa 5 kelurahan
- Bergas 9 desa 4 kelurahan
- Pringapus 8 desa 1 kelurahan
- Bawen 10 desa 2 kelurahan
- Bringin 16 desa
- Tuntang 16 desa
- Pabelan 17 desa
- Bancak 9 desa
- Suruh 17 desa
- Susukan 13 desa
- Kaliwungu 11 desa
- Tengaran 15 desa
- Getasan 13 desa
- Banyubiru 10 desa
- Sumowono 16 desa
- Ambarawa 7 desa 9 kelurahan
- Jambu 11 desa
- Bandungan 9 desa 1 kelurahan
Sekolah Menengah Atas
- SMA N 1 TUNTANG
- SMA N 1 UNGARAN
- SMA N 2 UNGARAN
- SMA N 1 BRINGIN
- SMA N 1 AMBARAWA
- SMA N 1 TENGARAN
- SMA N 1 BERGAS
- SMA N 1 PABELAN
- SMA N 1 SURUH
- SMA N 1 GETASAN
Sekolah Menengah Kejuruan
- SMK N 1 JAMBU
- SMK N 1 BANCAK
- SMK N 1 BAWEN
- SMK N 1 TENGARAN
- SMK N 1 PRINGAPUS
- SMK N 1 KALIWUNGU
Sekolah Menengah Pertama
- SMP N 1 UNGARAN
- SMP N 2 UNGARAN
- SMP N 3 UNGARAN
- SMP N 4 UNGARAN
- SMP N 5 UNGARAN
- SMP N 1 BERGAS
- SMP N 1 AMBARAWA
- SMP N 2 AMBARAWA
- SMP N 3 AMBARAWA
- SMP N 4 AMBARAWA
- SMP N 5 AMBARAWA
- SMP N 1 GETASAN
- SMP N 2 GETASAN
- SMP N 3 GETASAN
- SMP N 1 BANYUBIRU
- SMP N 2 BANYUBIRU
- SMP N 3 BANYUBIRU
- SMP N 2 TUNTANG
- SMP N 1 TENGARAN
- SMP N 2 TENGARAN
- SMP N 3 TENGARAN
- SMP N 4 TENGARAN
- SMP N 1 PABELAN
- SMP N 1 SURUH
- SMP N 3 SURUH
- SMP N 1 JAMBU
- SMP N 1 BANDUNGAN
- SMP N 1 BAWEN
- SMP N 1 BRINGIN
- SMP N 1 SUMOWONO
- SMP N 2 SUMOWONO
Sekolah Dasar
- SD N 1 BANYUBIRU
- SD N 2 BANYUBIRU
- SD N 3 BANYUBIRU
- SD N 4 BANYUBIRU
- SD N 5 BANYUBIRU
- SD N 6 BANYUBIRU
- SD N UNGARAN 1
- SD N UNGARAN 2
- SD N UNGARAN 5
- SD N SIDOMULYO 3
- SD N SIDOMULYO 4
- SD N PANJANG 3
- SD N PRINGAPUS 03
- SD N SUDIRMAN
- SD N BANDUNGAN 1
- SD N TENGARAN
- SD N CANDIGARON 3
- SD N RANDUGUNTING
- Fasilitas Taman Kanak-Kanak berjumlah 338 buah. hanya 1 taman kanak-kanak milik pemerintah yang terletak di Kecamatan Bergas. Lainnya dikelola swasta.
- Fasilitas Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kabupaten Semarang hanya berjumlah 13 buah (2 SLB Negeri dan 11 SLB Swasta).
- Fasilitas SD sebagian besar milik pemerintah, yaitu berjumlah 501 buah buah dan hanya 32 SD wasta.
- Fasilitass SLTP berjumlah 94 buah pada tahun 2009 yaitu 51 SLTP Negeri dan 43 SLTP Swasta,
- Fasilitas SLTA berjumlah 25 SLTA dan yang dikelola oleh pemerintah hanya 11 SLTA,
- Perguruan Tinggi Umum di Kabupaten Semarang hanya tersedia 4 buah, terletak di Kecamatan Getasan 3 buah dan di Kecamatan Ungaran Barat 1 buah.
- Satuan Pendidikan Non Formal negeri berjumlah 2 SKB (Sanggar Kegiatan Belajar), yaitu UPTD SPNF SKB Ungaran dan UPTD SPNF SKB Susukan. SKB menyelenggarakan pendidikan non formal diantaranya: PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Pendidikan Kesetaraan Paket A, Paket B, Paket C, Pendidikan Kursus dan Pelatihan, Pendidikan Keaksaraan, Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Non Formal lainnya.
- Jumlah fasilitas pendidikan agama Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Semarang berjumlah 162 buah yang terdiri dari 6 MI Negeri dan 156 MI Swasta. Terbanyak di Kecamatan Ungaran Barat dan terkecil di Kecamatan Pringapus.
- Fasilitas pendidikan agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) tercatat sebanyak 32 buah yang terdiri dari 1 MTs Negeri dan 31 MTs Swasta dan terbanyak terdapat di Kecamatan Ungaran Barat.
- Madrasah Aliyah tercatat sebanyak 7 buah yang terdiri dari 2 MA Negeri dan 5 MA Swasta.
- Perguruan Tinggi Agama Islam di Kabupaten Semarang ada 1 buah dan 3 buah Perguruan Tinggi Agama Kristen dengan status kepemilikan swasta.
Panti asuhan di Kabupaten Semarang berjumlah 26 buah sedangkan panti sosial bina remaja 1 buah dan panti sosial tresna wer da sebanyak 3 buah, panti sosial grahita 4 buah, panti sosial bina laras 2 buah. Jumlah seluruh penghuni panti asuhan sebanyak 1.405 jiwa.
Jumlah penduduk Kabupaten Semarang pada tahun 2009 sebanyak 978.253 jiwa yang terdiri dari 497.227 jiwa (51%) penduduk laki-laki dan 493.431 jiwa (49%) penduduk perempuan. Jumlah penduduk tersebut tersebar ke-19 kecamatan yang menjadi wilayah Kabupaten Semarang dengan jumlah penduduk terendah adalah di Kecamatan Bancak dengaan jumlah penduduk 25.917 jiwa dan kecamatan yang paling banyak penduduknya adalah di Kecamatan Ungaran Barat dengan jumlah penduduk sebanyak 93.012 jiwa. Adapun rasio jenis kelaminnya tampak tidak terlalu banyak selisih yaitu hampir rata-rata di semua kecamatan, namun di Kecamatan Tengaran rasionya tertinggi yaitu 1,3%, dan terendah di Kecamatan Susukan sebesar 0,9%.
Komposisi penduduk menurut kelompok usia dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu usia produktif dan usia non produktif, sedangkan untuk usia non produktif sendiri dibedakan menjadi 2 (dua) lagi, yaitu usia belum produktif (usia sekolah) dan usia tidak produktif. Kelompok usia > 65 belum produktif (usia sekolah 15 - 64 Tahun; adalah antara usia 0 sampai 14 tahun yang merupakan tanggungan orang tua, karena mereka belum bisa bekerja, sedangkan yang termasuk dalam usia tidak produktif adalah usia 60 tahun ke atas. Adapun untuk usia produktif adalah usia antara 15 tahun sampai dengan usia 64 tahun. Berdasarkan jumlah penduduk menurut kelompok umur, maka kelompook umur tertinggi adalah kelompok umur 15 - 64 tahun dengan jumlah penduduk 724.896 jiwa atau sekitar 73% sedangkan kelommpok umur terkecil adalah kelompok umur diatas 65 tahun dengan jumlah penduduk 65.974 jiwa atau 7% dari jumlah penduduk Kabupaten Semmarang.
Wilayah yang mempunyai kepadatan atau sebaran permukiman yang padat yaitu daerah pusat kota (Kecamatan Ungaran), wilayah di sepanjang koridor Semarang-Bawen maupun wilayah yang berbatasan langsung dengan Kota Semarang dan Kota Salatiga. Hal ini, karena wilayah tersebut merupakan daerah tujuan atau limpahan penduduk dari Kota Semarang dan Kota Salatiga. Sedangkan wilayah yang memiliki sebaran permukiman yang relatif tidak padat yaitu wilayah Kecamatan Bancak maupun daerah yang berada jauh dari pusat kota.
Jumlah pemeluk agama Islam di Kabupaten Semarang sebesar 876.139 orang (92%) sedangkan jumlah pemeluk agama Kristen sebanyak 35.218 orang (4%), agama Katolik sebanyak 24.275 orang (3%), Buddha sebanyak 6.605 orang (1%), agama Hindu dan Konghucu hanya minoritas dan tercatat sebanyak 354 orang dan 400 orang.
Sarana Ibadah yang ada di Kabupaten Semarang terdiri dari masjid, langgar, gereja, pura, dan vihara. Jumlah langgar dan musala di Kabupaten Semarang cukup besar yaitu sejumlah 2.666 buah (61%) sedangkan jumlah masjid sebanyak 1.562 buah (33%). Selain itu terdapat 100 Gereja (Protestan dan Katolik), 8 pura dan 5 Vihara. Terdapat dua Kelenteng untuk para penganut Agama Konghucu, Tao, maupun Buddha. Khusus agama Konghucu belum ada tempat khusus bagi mereka untuk beribadah, tempat Ibadah Umat Khonghucu disebut Lidang, sehingga klenteng tersebut sering disebut dengan Klenteng Tri Dharma karena digunakan oleh tiga agama/kepercayaan yang berbeda. Dua situs, yakni candi Gedongsongo dan candi Ngempon yang masih berfungsi sebagai tempat ibadah dan ritual para penganut agama Hindu, namun lebih sering digunakan sebagai objek wisata bagi penganut agama yang lain.
Fasilitas keagamaan lainya yang ada di Kabupaten Semarang adalah pondok pesantren yaitu sejumlah 127 buah dengan jumlah santri 13.809 orang dan jumlah kiai/ustad sebannyak 2.527 orang.
Mata pencaharian penduduk di Kabupaten Semarang pada umumnya masih bekerja di bidang pertanian, hal ini sesuai dengan potensi wilayah Kabupaten Semarang sebagian besar masih merupakan lahan pertanian. Sedangkan posisi kedua diduduki oleh para pekerja industri, yang diperkirakan dalam beberapa tahun ke depan akan mendominasi menggantikan para pekerja bidang pertanian.
- RSU daerah 2 RSUD, yaitu: RSUD Ungaran dan RSUD Ambarawa,
- RSU Swasta: RSU Bina Kasih Ambarawa, RSU Timotius Ungaran, RSU Ken Saras
- Puskesmas: 26 buah tersebar diseluruh Kecamatan
- Posyandu 1.604 unit
- Polindes 163 unit
- Puskesmas Pembantu 66 unit
- Puskesmas keliling 44 unit
- Poliklinik 64 unit
- Jumlah klinik dan praktik dokter 124 unit.
- Klinik KB tercatat sebanyak 61 unit
- Dokter Umum 102 orang
- Dokter Spesialis 42 orang
- Dokter Gigi 38 orang
- Perawat 394 orang
- Bidan 342 orang
- Ahli Kesehatan Masyarakat 70 orang
- Apoteker 8 orang
- Ahli Gizi 35 orang
- Analis Laboratorium 48 orang
- Ahli Rontgen 17 orang
- Mantri Kesehatan --
- Ahli Penyehatan Lingkungan 21 orang
- Dukun Anak 354 orang
- Bidan Desa 229 orang
Industri Farmasi di Kabupaten Semarang tercatat 15 buah yang terdiri dari apotek 10 buah yang terletak di Kecamatan Ambarawa 8 buah dan Bawen 2 buah, produksi obat tradisional 5 buah yang ada di Kecamatan Ambarawa 3 buah dan Bergas 2 buah serta gudang farmasi 1 buah yang merupakan gudang farmasi milik Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang sedangkan industri narkotika tidak ada.
Potensi Sumber daya alam kabupaten Semarang sangat menunjang kelangsungan hidup dan pertumbuhan kepariwisataan daerah yang secara kompetitif unggul. Gunung Ungaran dan Gunung Merbabu yang berdekatan ditandu Gunung Telomoyo, Gunung Gajah Mungkur, Gunung Mergi serta perbukitan dengan Rawa Pening dan sungai Tuntang merupakan sumber daya alami yang mampu memposisikan daerah ini sejajar lebih tinggi dari daerah tujuan wisata lain di Jawa Tengah. Didukung oleh kemudahan aksestabilitas jalur lalu lintas ekonomi menuju semua objek wisata, menjadikan paket perjalanan wisata dapat mencapai banyak objek wisata dalam waktu yang singkat.
Wisata Alam
- Bukit Cinta
- Rawa Pening
- Curug Lawe
- Curug Benowo
- Air Terjun Baladewa
- Air Terjun Semirang
- Air Terjun 7 Bidadari
- Kali Pancur Getasan
- Bandungan
- Umbul Sidomukti, di Sidomukti
- Umbul Songo Kopeng, di (Lereng Gunung Merbabu)
Wisata Sejarah
- Benteng Williem II
- Candi Ngempon
- Gedong Songo
- Candi Klero di Tengaran
- Candi Dukuh di atas bukit di tepi Rawa Pening di Banyubiru
- Monumen Palagan Ambarawa
- Museum Kereta Api Ambarawa
Wisata Keluarga
- Taman Kelinci
- Siwarak (Tirto Agung)
- Taman Wisata Ria Permai
- Agro Wisata Tlogo, di Desa Delik
- Taman Rekreasi Kartika Wisata, di Kopeng
- Sekolah berkuda Arrowhead, Tengaran
- Havana Horses, Tengaran
- Jateng Park 2, di Desa Susukan
- Dreamtoon Studio Ungaran
- Hortimart Agro Center
- Taman Djamoe Indonesia
- Cimory On The Valley Bawen
Wisata Pancing
- Taman Pemancingan Blater
- Pemancingan dan Taman rekreasi "Langen Tirto"
Wisata Pemandian
- Pemandian Muncul
- Wana wisata dan Bumi Perkemahan Penggaron
- Bumi perkemahan dan pemandian Sendang Senjoyo
Wisata Desa
- Agrowisata Kampung Kopi Banaran
- Kampung Seni (Lerep Ungaran Barat)
- Desa Wisata Toga Patemon, Tengaran
- Kampung Cowboy, Tengaran
Wisata Religi
- Makam Nyatnyono
Terletak di Desa Nyatnyono Kecamatan Ungaran Barat. Merupakan makam keluarga Bambang Kertonadiyang diyakini masyarakat sebagai wali, penyiaran Agama Islam. Mempunyai legenda terjadinya desa Nyatnyono. Air muncul yang ada di sendang Nyatnyono di sekitar makam dipercaya orang dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan dikenal dengan nama sendang Kalimah Thoyibah.
- Vihara Gunung Kalong
Terletak di Gunung Kalong, Susukanyang dari puncaknya dapat melihat kota Ungaran. Di sini terdapat Vihara Buddha-Gaya yang hampir setiap tahun sekali dikunjungi masyarakat untuk melaksanakan nadar/kaul. Mempunyai legenda Pandanaran sebagai terjadinya Desa Susukan. Lokasi wisata ini pada tahun 2003masuk MURI dengan naga terpanjangnya.
Terletak di Panjang, Ambarawa, Semarang, merupakan tempat bagi umat Katolik untuk menikmati ziarah sambil mengenang kehidupan Yesus Kristus 2000 tahun yang lalu, dengan memvisualisasikan beberapa tempat di israel yang dihadirkan dalam bentuk Taman Doa.
Terletak di Desa Jetak, Getasan, merupakan kediaman para rubiahKatolik dari Ordo Trapis, sering dikunjungi umat yang hendak melakukan retret ataupun tamu yang hendak membeli produk-produk yang dihasilkan oleh mereka.
Kabupaten Semarang mempunyai beberapa masakan khas, di antaranya:
- Tahu Serasi
- Sate Sapi Kempleng
- Gudeg Merak Mati
Kabupaten Semarang mempunyai beberapa makanan minuman khas, di antaranya:
- Kopi Eva
- Gecok Tlogo
- Serabi Kucur
Kabupaten Semarang mempunyai beberapa makanan jajan pasar khas, di antaranya:
- Tahu Baxo
- Gethuk goreng
- Emping Waluh
Kabupaten Semarang mempunyai beberapa oleh-oleh khas, di antaranya:
- Kelengkeng Bandungan
- Krupuk Bakar
- Mari Wijen
- Torakur (tomat rasa kurma)
- Tahu Bakso Ungaran
- Geplak Waluh
Penyumbang PDRB terbesar di Kabupaten Semarang pada tahun 2008 adalah sektor Industri pengolahan (48%) kemudian sektor Perdagangan, hotel dan restoran (23%). Dua sektor tersebut selalu menyumbang PDRB dan meningkat secara signifikan pada setiap tahunnya. PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2008 adalah sebesar 9.284.507,64 dengan rincian PDRB per sektor berikut ini:
- Pertanian sebesar Rp. 1.354.111,81
- Pertambangan dan penggalian sebesar Rp. 11.163,82
- Industri pengolahan sebesar Rp. 4.052.317,23
- Listrik, gas, dan air bersih sebesar Rp. 121.282,71
- Bangunan sebesar Rp. 372.681,14
- Perdagangan, hotel dan restoran sebesar Rp. 1.915.822,89
- Pengangkutan dan komunikasi sebesar Rp. 248.784,30
- Keu. persewaan dan jasa perusahaan sebesar Rp. 372.326,77
Industri Kecil yang ada di Kabupaten Semarang seluruhnya berjumlah 1439 buah yang meliputi Industri makanan 519 unit (36%), Kayu 290 unit (20%) dan kain tenun 183 unit(13%) serta industri kecil lainnya 318 unit(22%). Dari sekian banyak jenis industri kecil tersebut, industri makanan merupakan industri kecil terbanyak yang ada di Kabupaten Semarang dan setiap tahunnya semakin bertambah. Pada tahun 2009 menjadi 1.355 unit dengan peningkatan jumlah tenaga kerja sebesar 2.200 orang menjaadi 12.053 orang. Adapun jumlah nilai produksi industri kecil menengah ini sebesar 140 miliar rupiah. Jumlah industri besar yang ada di Kabupaten Semarang tercatat 183 unit dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 76.954 orang. Jumlah nilai produksinya pun cukup besar yaitu mencapai 5 trilyun rupiah.
Industri Rumah tanggga tercatat 9.405 unit dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 680.410 orang.
Jumlah pasar tradisional di Kabupatenn Semarang berjumlah 33 buah, pasar swalayan 4 buah serta pasar grosir sebanyak 2 buah. Adapun berdasarkan jenis bangunannya 33 unit pasar sudah merupakan pasar bangunan permanen. Semeentara itu, jumlah restoran sebanyak 7 unit dan rumah makan sebanyak 58 unit.
Jumlah koperasi di Kabupaten Semarang sebanyak 591 buah dengan total jumlah koperasi aktif sebesar 549 buah sedangkan jumlah KUD hanya 14 buah. Pengusaha di Kabupaten Semarang terkelompok menjadi pengusaha kecil, pengusaha menengah dan pengusaha besar. Jumlah pengusaha kecil tercatat sebanyak 3.295 orang, pengusaha besar hanya sebanyak 166 orang. Jumlah penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Semarang, terbesar dari jenis usaha besar yaitu sebesar 71%, penyerapan tenaga kerja usaha menengah hanya sekitar 2,7% sedangkan jenis usaha kecil dapat menyerap tenaga kerja sebesar 10,3%
Lembaga keuangan merupakan salah satu elemen vital dalam pertumbuhan daerah hal mana arus perputaran uang yang cukup tinggi dapat meningkatkan kemajuan daerah tersebut. jumlah perbankan di Kabupaten Semarang tercatat 6 buah yang merupakan milik pemerintah dan 24 buah milik swasta nasional serta 2 buah bank milik pemerintah daerah. Adapun lembaga non perbankan yang ada di Kabupaten Semarang berbentuk modal ventura dan lembaga keuangan mikro yang masing-masing berjumlah 4 dan 256 unit.
Jumlah PMA di Kabupaten Semarang pada tahun 2009 sebanyak 8 buah Tingkat investasi PMA tahun 2008 adalah senilai Rp.259.550.000.000,- dan tingkat investasi PMDN adalah senilai RRp.15.000.000.000,- dan terbesar investasi tersebut dialokasikan pada sektor industri pengolahan. Adapun total investasi swasta di Kabupaten Semarang adalah sejumlah Rp. 277.550.000.000,-
Comments
Post a Comment
monggo merapat 😉